Arrahmah.com
0 Pemakmur Masjid BR
By admin.rdw on
"Sedikit renugan banyak manfaat semoga"
1)- Ketika kit mengeluh :
“Ah mana mungkin…. : .
”Allah menjawab :
“Jika AKU menghendaki, cukup Aku berkata“Jadi”, maka jadilah (QS. Yasin ; 82)
2)- Ketika kita mengeluh :
“Wah, letih sekali….
”Allah menjawab :
“…dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS.An- Naba :9)
3)- Ketika kita mengeluh :
“Berat sekali ya, gak sanggup rasanya…
”Allah menjawab :
“AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dgn kesanggupan.” (QS. Al-Baqarah : 286)
4)- Ketika kita mengeluh :
“Stress nich, bingung?!
” Allah menjawab :
“Hanya dengan mengingatKu hati akan menjadi tenang”. (QS. Ar-Ra’d :28)
5)- Ketika kita mengeluh :
“Yah, ini mah bakal sia-sia..deh! ” Allah menjawab :
”Siapa yg mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarahpun, niscaya ia akan melihat balasannya”. (QS. Al- Zalzalah :7)
6)- Ketika kita mengeluh :
“saya sendirian, gak ada seorgpun yang mau membantu…
”Allah menjawab :
“Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu”. (QS. Al-Mukmin :60)
7)- Ketika kita mengeluh :
“Sedih sekali rasanya…
”Allah menjawab :
“La Tahzan,..Innallaha Ma’ana... Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita:. (QS. At-Taubah :40)
8)- Ketika kita mengeluh :
“Ampun..susah banget ini kerjaan…
”Allah menjawab : “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al-Insyirah:6-7).
0 Berbuat baiklah
By admin.rdw on Kamis, 29 Oktober 2015
"RENUNGAN AWAL MINGGU"
Saudaraku,
Ketika kita menanam padi, biasanya rumput ikut tumbuh. Tapi saat kita menanam rumput, tidak pernah tumbuh padi.
Dalam melakukan kebaikan terkadang hal yang buruk turut menyertai. Namun saat melakukan keburukan, tidak ada kebaikan bersamanya.
Jangan pernah bosan untuk berbuat baik meskipun tidak sempurna di mata manusia, asalkan dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SwT sungguh itu akan terlihat lebih sempurna pada pandanganNya ...semoga kita semua selalu dipandang Allah krn keikhlasannya beribadah / taat perintah - Nya sbg hamba pilihan untuk masuk ke bahagian abadi di syorga amin yra.......
0 Mari Shalat Subuh
By admin.rdw on
Baru : MARI SHALAT SHUBUH:
>Sahabat Rahimakumullah adzan Shubuh sebentar lagi akan berkumandang, ayo kita ber-siap2 untuk melaksanakan shalat Shubuh berjama’ah di mesjid terdekat
>Sesungguhnya shalat Shubuh disaksikan oleh para Malaikat. (S Al Israa’ : 78)
>Sabda Rasululloh SAW : ”Shalat Subuh berjamaah akan mendptkan pahala 119x lebih tinggi dibanding shalat sendiri".(HR Muslim:1039)
>Rasulullah SAW bersabda : "Barangsiapa yg mendirikan shalat Shubuh berjama'ah di mesjid, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yg melaksanakan ibadah sepanjang malam" (HR Muslim)
>Sahabat Rahimakumullah, dirikanlah Shalat Shubuh di awal waktu, karena shalat di awal waktu adalah perbuatan yg sangat dimuliakan oleh Allah SWT (HR Bukhari)
~Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin
(SNG)
0 Mari Shalat Tahajud
By admin.rdw on Minggu, 25 Oktober 2015
Baru : MARI SHALAT TAHAJUD :
>Sahabat rahimakumullahu ayo bangun, waktunya utk #shalattahajud, mari qt sama2 memburu Rakhmat Allah melalui #shalattahajud #ingatkantahajud
#Tahajud adalah saat yang paling spesial dengan Allah, diterima dan dikabulkan segala do’a serta permohonan dan diampuni semua dosa
>Dan pada sebagian malam, shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah2an Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji (S Al Israa’:79)
>Do'a bangun dari tidur :
~Segala puji bagi-Mu Ya Allah yg telah membangunkan aku dari tidur dan mati sementaraku, jadikanlah aku orang yg berserah diri dan tawakkal kepada-Mu
~Ya Allah hidupkan aku dng Cinta-Mu
Matikan aku dengan Cinta-Mu
Bangkitkan aku dengan Cinta-Mu
Cinta-Mu bagiku adalah se-gala2nya
~Ya Allah, Maha Suci Engkau, aku mohon ampunan kepada-Mu untuk dosa2-ku dan aku mohon kepada-Mu akan Rakhmat-Mu
~Ya Allah tambahkan ilmu kepadaku dan janganlah Engkau palingkan hatiku dari kebenaran setelah Engkau beri petunjuk kepadaku
~Ya Allah berikan Taufiq, Hidayah dan Rakhmat-Mu serta Rizki yang berlimpah kepadaku, sesungguhnya Engkau Maha
Pemberi
~Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur, adzab neraka, fitnah hidup, fitnah mati dan dari fitnah Dajjal
~Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin
(SNG)
0 Riya dalam Amalan Ibadah
By admin.rdw on
YANG TELAH BANYAK DITINGGALKAN
Banyak ditemui di zaman ini..
Orang yang memamerkan ibadah-ibadahnya..
Penuntut ilmu yang membanggakan banyaknya kitab yang sudah dikaji..
Pengajar yang membanggakan banyaknya mad'u..
Orang kaya bersedekah dengan liputan media..
Sampai ibu rumah tangga yang setiap hari memajang foto masakan untuk memamerkan kepiawaiannya memasak.
Itulah fenomena saat ini, didukung dengan perkembangan media terutama internet dan media sosial yang membuat banyak orang senang mempublikasikan setiap kegiatannya, kehebatannya, ibadahnya, kedermawanannya, sampai hal sekecil-kecilnya, untuk mencari ketenaran, komentar berupa dukungan, pujian, atau bahkan sekedar acungan jempol.
Yang lebih mengherankan, sebagian orang bahkan mempublikasikan amalan yang sebenarnya jarang atau tidak ia lakukan! Na'udzubillah.
Bila kita membuka lembaran-lembaran sejarah Para Salaf, akan kita dapati kisah-kisah keikhlasan dan semangat menyembunyikan amalan mereka dari pandangan orang, yang akan membuat kita malu.
Amalan mereka besar tapi mereka menyembunyikannya sedangkan amalan kita begitu kecil, tetapi kita memamerkannya.
Amalan mereka begitu rapat tersimpan, tidak ada yang mengetahui kecuali Allah, diri mereka, terkadang sebagian orang terdekat mereka, bahkan beberapa di antaranya tidak diketahui siapa pun dan baru terungkap setelah mereka wafat.
Sungguh sesuatu yang langka dan telah banyak ditinggalkan di zaman ini.
■ Telah banyak ditinggalkan di zaman ini, menyembunyikan ibadah.
◆ Seperti 'Abdurrahman Bin Abi Laila yang apabila ia sholat sunnah di rumahnya, kemudian merasa ada seseorang yang melihatnya maka ia membatalkan sholatnya dan segera berbaring di atas ranjangnya seakan-akan sedang tidur.
Sampai orang yang melihatnya menyangka ia adalah orang yang banyak tidur. Tidak ada yang mengetahui bahwa sesungguhnya ia banyak mendirikan sholat sunnah.
◆ Atau, seperti Ibrahim An Nahkho'i yang menghabiskan waktunya untuk membaca Al Qur'an, maka apabila ada seorang laki-laki masuk ke rumahnya ia segera menutupi mushaf dan berkata: "Supaya ia tidak melihatku membaca mushaf setiap saat."
◆ Atau seperti Daud Bin Abi Hind disebutkan bahwa ia telah berpuasa selama 40 tahun tanpa ada seorang pun dari keluarganya yang mengetahuinya, karena bila pagi hari ia berangkat bekerja, ia membawa bekal dari rumahnya.
Maka keluarganya menyangka ia tidak berpuasa, ketika di jalan ia menyedekahkan bekalnya, dan ketika pulang di penghujung hari, ia ikut makan malam bersama keluarganya.
◆ Atau kisah Ayyub As Sakhiitani rahimahullah yang mendirikan sholat sepanjang malam dan menyembunyikannya, sehingga apabila bangun di pagi hari, ia mengeraskan suaranya seakan-akan baru saja bangun tidur.
■ Telah banyak ditinggalkan di zaman ini, menyembunyikan kekhusyu'an dan kezuhudan.
◆ Seperti Abul Hasan Muhammad bin Aslam At Thowusi yang sering menangis ketika membaca Al Qur'an, maka setiap hendak keluar rumah ia selalu mencuci wajahnya untuk menghilangkan bekas menangis.
◆ Atau seperti Ibrahim Bin Adham, sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Mubarok: "Orang yang suka menyembunyikan amal, aku tidak pernah melihatnya mengeraskan tasbih, atau memperlihatkan amal sholih.
Dan tidaklah ia makan bersama dengan orang-orang kecuali ia yang terakhir mengangkat tangannya dari makanan, untuk menampakkan ia bukan termasuk orang yang zuhud.
◆ Atau sebagian salaf yang ketika tersentuh dengan makna ayat Al Qur'an atau hadist dan menangis ia akan berkata: "Aku sedang sakit flu yang parah".
■ Telah banyak ditinggalkan di zaman ini, menyembunyikan sedekah.
◆ Seperti Ali Bin Al Husein Zainal Abidin memanggul makanan dan kebutuhan orang-orang miskin Madinah setiap malam di atas punggungnya dan meletakkannya di depan pintu rumah mereka selama beberapa tahun, tanpa ada seorang pun yang mengetahui.
Ketika ia meninggal barulah orang-orang mengetahui hal itu, karena terputuslah sedekah dan terdapat bekas kehitaman pada punggungnya.
■ Telah banyak ditinggalkan di zaman ini, menuliskan ilmu tanpa berharap dikenal manusia.
◆ Seperti Imam Al Mawardi, p
engarang kitab-kitab tafsir, fiqh dan lainnya. Selama hidupnya beliau tidak pernah menunjukkan kitab karangannya pada siapa pun.
Sampai ketika beliau merasa ajal sudah dekat, beliau memanggil orang kepercayaannya dan berkata:
"Sesungguhnya kitab-kitab di rumah fulan adalah tulisanku, maka apabila telah tiba sakratul maut, genggamlah tanganku, apabila tangan ini menggenggam tanganmu, berarti amalku itu tidak diterima sedikit pun, maka buanglah seluruh kitabku ke sungai pada malam hari, tetapi apabila tangan ini terbuka, berarti amalanku diterima."
Maka ketika ia wafat ternyata tangannya terbuka, dan tersebarlah kitab-kitab beliau sejak saat itu.
◆ Atau Imam Syafi'i yang berkata "saya ingin orang-orang mengambil ilmuku, tanpa menisbatkannya kepadaku".
Itulah sekelumit gambaran Salaf dalam menyembunyikan amal mereka untuk menjaga niat, karena mereka adalah orang-orang yang paling sadar bahwa tidaklah berharga suatu amal tanpa niat yang ikhlas, sehingga mereka sangat berhati-hati dari segala hal yang dapat merusaknya, salah satunya adalah pujian dan pandangan manusia.
Pujian dan ketenaran adalah sesuatu yang mereka jauhi dan benci, bahkan dianggap sebagi musibah.
● Berkata Ibrahim Bin Adham: "Tidaklah jujur kepada Allah, hamba yang menyukai ketenaran".
● Sedangkan Basyar Bin Al Harits berkata : "Tidak akan merasakan kenikmatan akhirat seorang yang suka dikenal oleh manusia".
Tak heran, apabila Allah lah yang membalas keikhlasan mereka dengan pahala yang sempurna, dengan kecintaanNya, membanggakan mereka dan memberikan kenangan yang baik di antara manusia sesudahnya sampai zaman selanjutnya.
✒ Ummu Shālih,
Di Kota Al-Madīnah An-Nabawiyyah
________________________
Daftar broadcast Status Nasehat:
BBM: 5816C69F
Whatsapp: 085743549664
[cara daftar, ketik: Nama Lengkap-Kota-SN]
Line: http://line.me/ti/p/%40ncm5434c
Telegram: https://telegram.me/statusnasehat
----------------------------------------
♻ Silahkan disebarluaskan
0 Ayo jadwal ulang sholat kita
By admin.rdw on Sabtu, 24 Oktober 2015
Cerita seorg sahabat di yogja....AYO JADWAL ULANG SHALAT KITA ...!
Pada suatu hari di awal-awal saat memulai bisnis dulu, saya ketemu masalah seperti ini: saya janjian dengan 3 orang di Jakarta. Saat itu posisi saya di Jogja tanpa banyak kenalan di Jakarta dan cekak banget dananya. Begini jadwalnya: Pak A janji ketemu hari Senin siang, Pak B hari Rabu pagi dan Bu C di hari Jumat sore. Jika saya mau gampang, saya harus berangkat naik kereta Minggu malam dan menginap di Jakarta 5 hari dan pulang Jumat malam. Sayanya yang bingung: nginep dimana, biaya makannya gimana? Duh ribet, padahal janjiannya udah di-arranged lama dan posisi orang yang mau saya temui itu boss semua untuk penawaran kerjaan promosi. Saya harus mengikuti jadwal mereka, saya tak kuasa menentukan jadwal karena saya yang butuh.
Pusinglah saya memikirkan jadwal yang mustahil itu. Sampai seminggu menjelang harinya, saya ketemu seorang teman, yang ilmu agamanya lumayan. Karena belum menemukan solusi, saya pun curhat padanya. Teman saya mengangguk-angguk lalu bertanya,"Jadwal shalatmu gimana?"
"Jadwal shalat? Apa hubungannya?" saya keheranan.
"Shalat subuh jam berapa?" tanpa menjawab pertanyaan saya, dia meneruskan pertanyaannya.
" Errgh... jam setengah enam, jam enam. Sebangunnya lah.. Kenapa," jawab saya.
" Shalat dzuhur jam berapa?"
"Dzuhur? Jadwal shalat dzuhur ya jam 12 lah..." jawab saya.
"Bukan, jadwal shalat dzuhurmu jam berapa?" ia terus mendesak.
" Oooh, jam dua kadang setengah tiga biar langsung Ashar. Eh, tapi apa hubungannya dengan masalahku tadi?" saya makin heran.
Temen saya tersenyum dan berkata,"Pantas jadwal hidupmu berantakan."
"Lhooo.. kok? Apa hubungannya?" saya tambah bingung.
"Kamu bener mau beresin masalahmu minggu depan ke Jakarta?" tanyanya lagi.
"Lha iya, makanya saya tadi cerita...," saya menyahut.
"Beresin dulu jadwal shalat wajibmu. Jangan terlambat shalat, jangan ditunda-tunda, klo bisa jamaah," jawabnya.
"Koq.. hubungannya apa?" saya makin penasaran.
"Kerjain aja dulu kalo mau. Enggak juga gak papa, yang punya masalah kan bukan aku...," jawabnya.
Saya pun pamit, jawabannya tak memuaskan hati saya. Joko sembung naik ojek, pikir saya. Gak nyambung, Jek. Saya pun mencari cara lain sambil mengumpulkan uang saku buat berangkat yang emang mepet. Tapi sehari itu rasanya buntu, buntu banget. Sampai saya berfikir, ok deh saya coba sarannya. Toh gak ada risiko apa-apa. Tapi ternyata beratnya minta ampun, shalat tepat waktu berat jika kita terbiasa malas-malasan, mengakhirkan pelaksanaannya. Tapi udahlah, tinggal enam hari ini.
Dua hari berjalan, tak terjadi apa-apa. Makin yakin saya bahwa saran teman saya itu tidak berguna. Tapi pada hari ketiga, hp berdering. Dari asisten Pak A, "Mas, mohon maaf sebelumnya. Pak A belum bisa ketemu hari Senin besok. Ada rapat mendadak dengan direksi. Saya belum tahu kapan bisa ketemunya, nanti saya kabari lagi."
Di ujung telepon saya ternganga, bukannya jadwal saya makin teratur ini malah ada kemungkinan di-cancel. Makin jauh logika saya menemukan solusinya, tapi apa daya. Karena bingung, saya pun terus melanjutkan shalat saya sesuai jadwalnya.
Di hari berikutnya, hp saya berdering kembali. Dari sekretaris Pak B, "Mas, semoga belum beli tiket ya? Pak B ternyata ada jadwal general check up Rabu depan jadinya gak bisa ketemu. Tadi Bapak nanya bisa nggak ketemu Jumat aja, jamnya ngikut Mas."
Yang ini saya bener-bener terkejut. Jumat? Kan bareng harinya ama Bu C? Saya pun menyahut, "O iya, tidak apa-apa Pak. Jumat pagi gitu, jam 9 bisa ya?"
Dari seberang sana dia menjawab, "OK Mas, nanti saya sampaikan."
Suipp, batin saya berteriak senang. Belum hilang rasa kaget saya, hp saya berbunyi lagi. Sebuah sms masuk, bunyinya: Mas, Pak A minta ketemuannya hari Jumat setelah Jumatan. Jam 13.30. Diusahakan ya Mas, tidak lama kok. 1 jam cukup.
Saya makin heran! Tanpa campur tangan saya sama sekali, itu jadwal menyusun dirinya sendiri. Jadilah saya berangkat Kamis malam, ketemu 3 orang di hari Jumat dan Jumat malem bisa balik ke Jogja tanpa menginap!
Saya sujud sesujud-sujudnya. Keajaiban model begini takkan bisa didapatkan dari Seven Habits-nya Stephen Covey, tidak juga dari Eight Habbits. Hanya Allah yang kuasa mengatur segala sesuatu dari arsy-Nya sana.
Sampai saya meyakini satu hal yang sampai sekarang saya usahakan terus jalani: Dahulukan jadwal waktumu untuk Allah maka Allah akan mengatur jadwal hidupmu sebaik-baiknya.
Jika dalam hidup ini kita mengutamakan Allah, maka Allah akan menjaga betul hidup kita. Allah itu mengikuti perlakuan kita kepadanya, makin disiplin kita menyambut-Nya, makin bereslah jadual hidup kita.
Jadi, kunci sukses bisnis ke-3 yang saya bisa share ke teman-teman: Shalatlah tepat waktu, usahakan jamaah. Jika mau lebih top, tambahin shalat sunnahnya: qabliyah, ba'diyah, tahajjud, dhuha, semampunya.
Silakan dipraktekkan, Insya Allah jadwal kehidupan kita (baik bisnis, keluarga maupun personal) akan nyaman dijalani.
0 Renungan kematian
By admin.rdw on
Renungan kematian....
lnilah di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah:
⏰ Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.
Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaan nya demi ikut menguburkanmu.
Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan sarung,pakaianmu.
Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermanfaat untukmu. Atau dibuang agar engkau segera hilang dari kenangan....
Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung! Aktivitas tetap berjalan, anak2 dengan cepat kembali tertawa, engkau telah tenggelam dalm episode kenangan...
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli waris. Kendaraanmu berpindah tangan, rumahmu diisi orang baru.. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu!
Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan ya......
Kawan2mu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Di rumah ada kesedihan yg mendalam!
Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!
Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia".
Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.
Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.
Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.
Usahakan dgn sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam,
Semoga saja engkau selamat.
Andai engkau mengingatkan manusia dgn tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat.
Sampaikanlah renungan ini pada orang2 yg engkau kasihi.
0 Rejeki Tak Disangka2
By admin.rdw on
Ilustrasi
Kebingungan petugas sensus
Pemerintah ingin mengetahui data ekonomi penduduk di indonesia,maka pemerintah mengadakan sensus ekonomi. Pemerintah menerjunkan petugas-petugas ke setiap keluarga. Suatu hari,ada petugas sensus yg datang ke rumah pak Abu,setelah salam dan izin masuk,terjadi dialog antara petugas sensus(PS) dg pak Abu(PA)
PS: nama lengkap banyak siapa?
PA: Abu Abdillah
PS: nama istri?
PA: Sholihah
PS : jumlah anak?
PA : 7 anak, 4 putra 3 putri
PS: penghasilan perbulan rata-rata?
PA : Rp 2 000 000
PS : anak yg sekolah?
PA ; 3 anak sekolah di pondok, 3 anak di SD dan satu blm sekolah
PS: biaya sekolah anak perbulan rata2?
PA : 3 anak di pondok Rp 1 500 000, 3 anak di SD Rp 300 000
PS : bapak punya kendaraan? Hp? Atau yg lain?
PA : 2 motor, satu mobil tua, 3 HP, satu mesin cuci, satu televisi, dan satu kulkas
PS: biaya operasional peralatan per bulan kira2 berapa?
PA : kira-kira Rp 2 000 000
PS : bapak punya usaha sampingan dan ada pendapatan lain-lain?
PA: tidak punya usaha sampingan,hanya sebagai guru swasta di pondok
PS : lho apa tidak kurang penghasilannya? Tidak punya hutang?
PA: alhamdulillah tidak pernah kurang,tidak punnya hutang,bahkan tiap bulan saya menàbung untuk kurban Rp 200 000 dan tabungan untuk haji Rp 500 000.
PS: lha klau penghasilan Rp 2 000 000, pengeluaran lebih dari Rp 4 000 000,dari mana kekuranganya?
PA : saya selalu mengucapkan "alhamdulillah" setiap menerima gaji dan dg ucapan syukur tersebut, Allah berikan tambahan rizki dari arah yg tdk di sangka-sangka. Kadang ada orang yg mengirim beras,lauk-pauk atau kebutuhan yg lain. Hp saya tdk pernah kekurangan pulsa,meskipun sy tdk pernah beli pulsa. Motor dan mobil saya bbm nya tidak pernah kosong
PS : lha klau gitu,saya hrs nulis gimana pak? Klau saya tulis sesuai data,akan terjadi kerancauan
PA : ya terserah bapak mau nulis gimana,yg penting saya sudah menjawab pertanyaan dg baik dan benar
PS : wah bingung saya, mumet
0 Falsafah 5 Jari
By admin.rdw on
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. FALSAFAH LIMA JARI
✋✋✋✋✋✋✋✋
Ada si gendut Jempol yang selalu berkata Baik dan menyanjung...
Ada Telunjuk yang suka Menunjuk dan Memerintah..
Ada si jangkung Jari Tengah yang Sombong karena paling panjang...
Ada Jari Manis yang selalu menjadi teladan., Baik dan Sabar sehingga diberi hadiah Cincin...
Dan ada Kelingking yang Lemah lagi Penurut...
✋Dengan perbedaan Positif dan Negatif yang dimiliki masing2 jari, ...mereka Bersatu untuk mencapai Satu Tujuan (saling melengkapi).
✋Pernahkah kita bayangkan bila Tangan kita hanya terdiri dari Jempol semua..???
Falsafah ini sederhana namun sangat berarti..!
Kita terlahir dengan segala Perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk Bersatu :
saling menyayangi...
saling menolong...
saling membantu...
saling mengisi...
saling menghargai...
Bukan untuk :
saling menuduh...
saling menyalahkan...
saling merusak...
Semua Perbedaan dari kita adalah Keindahan yang terjadi agar kita Rendah Hati untuk menghargai orang lain... Tidak ada satupun Pekerjaan yang dapat kita kerjakan sendiri.
Mungkin Kelebihan kita adalah Kekurangan orang lain... Sebaliknya Kelebihan orang lain bisa jadi Kekurangan kita..!
Tidak ada yang lebih Bodoh atau lebih Pintar...
Bodoh atau Pintar itu relatif sesuai dengan bidang/talenta yang kita syukuri masing masing menuju Impian kita...
Bukan individualis yang sempurna.
Orang Pintar bisa gagal.
Orang Hebat bisa jatuh..!
Tetapi.
Orang yang Rendah Hati dalam segala Hal akan selalu mendapat KEBAHAGIAAN...
DIBALIK KETIDAKTAHUAN
⛵Nabi NUH belum tahu Banjir akan datang ketika ia membuat Kapal dan ditertawai Kaumnya.
Nabi IBRAHIM belum tahu akan tersedia Domba ketika Pisau nyaris memenggal Buah hatinya.
Nabi MUSA belum tahu Laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.
Yang Mereka Tahu adalah bahwa Mereka harus Patuh pada Perintah ALLOH dan tanpa berhenti Berharap
yang Terbaik...
Ternyata dibalik KETIDAKTAHUAN kita, ALLOH telah menyiapkan Kejutan !
SERINGKALI Alloh Berkehendak didetik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba2NYA.
Jangan kita berkecil hati saat spertinya belum ada jawaban doa...
Karena kadang Alloh mencintai kita dengan cara-cara yang kita tidak duga dan kita tidak suka...
Alloh memberikan apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita Inginkan...!!!
Lakukan bagianmu saja, dan biarkan
Alloh akan mengerjakan bagianNYA...
Tetaplah Percaya.
Tetaplah Berdoa.
Tetaplah Setia.
Tetaplah meraih RidhoNYA Aamiin ...
Tetap semangat meski dlm kesederhanaan
Salam Bahagia dan selalu tersenyum .. Untuk direnungkan...
Nonton Pertandingan bisa 90 menit
Nonton serial Film lebih dari 60 menit
Nonton Movie hampir 120 menit
Tunaikan Shalat hanya 5 menit saja
Di dalam api neraka jahannam sepanjang hayat
Untuk Akal yang maju !!
Renungkan!
Di Whatsapp 300 Kawan
Di blackberry cukup 200 kawan
☎ Di contacts phone 400 Kawan
di Kampung 50 Kawan
Dalam Keadaan susah hanya ada 1 kawan.
Dalam Jenazah mu, Hanya keluargamu saja yang mengurusi.
Dalam Kubur hanya kau sendirian.
Jangan anggap Aneh kenyataan ini..
Sebab memang seperti ini lah kenyataan Hidup..
Pada Hakikat nya :
"Tidak ada yang dapat memberikan kemanfaatan bagi mu kecuali Shalat mu"
Duduk setelah salam dari shalat yang telah di wajibkan adalah waktu yang paling mulia sebab Pada waktu itu Turun Rahmat Allah Azza wajalla.
Jangan tergesa-gesa berdiri, Bacalah Istigfar, bertasbih lah, Baca ayat Al Qur'an dan jangan Lupa bahwa sesungguhnya engkau berada dalam jamuan dzat yang maha Rahman Azza wa jalla.
فإذا فرغت فانصب والى ربك فارغب
Apabila kamu telah selesai sholat, kerjakanlah pekerjaan lainnya dengan bersungguh-sungguh dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
LANGKAH MENUJU SYURGA
Langkah ini membuat aku kagum hingga aku pilih untuk aku bagikan kepada orang yang aku cintai.
Ada Lima perkara, kita semua pasti inginkan serta berusaha untuk mendapatkan nya.
1. Wajah yang menarik
2. duit yg byk
3. sehat dan kuat
4. anak-anak yang patuh dan sukses
5. Tidur nyenyak tanpa Obat penenang
Hal itu Mudah kita peroleh.. hanya butuh waktu 15 menit saja.
Bagaimana caranya...
قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
من ترك صلاة الفجر فليس في وجهه نور
✔ 1. Nabi bersabda : Barangsiapa yang tinggalkan shalat Subuh maka wajah nya tak akan ada cahaya
ومن ترك صلاة الظهر فليس في رزقه برگة
✔ 2. Barangsiapa yang Tinggalkan shalat Dzuhur niscaya Tak ada keberkahan dalam rezeki nya.
ومن ترك صلاة العصر فليس في جسمه قوة
✔ 3. Barangsiapa yang tinggalkan shalat asar niscaya tak ada kekuatan dalam jasad nya.
ومن ترك صلاة المغرب فليس في أولاده ثمرة
✔ 4. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Magrib niscaya tak ada buah hasil yang boleh di petik dari anak-anak nya.
ومن ترك صلاة العشاء فليس في نومه راحة’’’’
✔ 5. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Isya' tak ada kenyamanan dalam tidur nya.
Tahu kenapa Kalimat La ilaha Illallaah tidak sampai menggerakkan bibir jika di ucapkan
Sebab ini adalah Rahmat dari Allaah kpd kita supaya jika maut menghampiri dengan mudah ia menyebutkan kalimat itu.
Mudah-mudahan tangan yang mengirim dan menyebarkan ini kelak tidak sulit untuk melafadzkan [disingkat oleh WhatsApp]
0 Salafi, Syiah, Liberal & Santri
By admin.rdw on
MEMETAKAN SAJA.
@fahmiamhar
Jangan suka menggeneralisir manusia
apalagi bila setelah itu mengklasifikasi mereka,
lalu mencantumkan attribut tertentu sesuai kelasnya.
Misalnya kau katakan, si A itu salafi, pasti Saudi fans-boy.
atau si B itu syi'ah, kalau lagi benar, itu pasti sedang taqiyyah.
atau si C itu liberal, pasti dia hamba penjajah dan pemodal.
Bisa saja generalisasimu diawali asumsi yang keliru,
akibatnya klafisifikasimu terburu-buru,
sehingga atribut yang kau sematkan menjadi hantu,
dan diskusi atau upaya klarifikasi, hanya menemui jalan buntu.
Ketahuilah, salafi itu orang-orang yang ingin mengikuti generasi awal,
yang mencintai Qur'an, Sunnah, Ijma Shahabat dan Ulama-ulama besar.
Memurnikan tauhid, menerapkan syari'at, dan berjihad dengan tegar.
Namun setidaknya kujumpai tiga macam salafi.
Walaupun batas-batas mereka baur dan kadang tak bertepi.
Salafi pertama benar-benar serius memurnikan tauhid.
Maka sistem kehidupanpun harus memiliki fondasi Islam yang rigid.
Sistem demokrasi atau kapitalisme liberal itu kefasikan yang rumit.
Bahkan kalau diyakini melebihi syara', itu syirik yang amit-amit.
Salafi kedua percaya bahwa Saudi adalah pemuka negara tauhid.
Negara Islam terbaik di dunia, penyebar sunnah kelas wahid.
Maka mengkritik Saudi dianggap membenci sunnah dan tauhid.
Pengkritik itu dituduh pecinta bid'ah atau penyuka syi'ah yang genit.
Salafi ketiga percaya bahwa Islam itu wajib diterapkan, tak cukup di mulut.
Penguasa Islam yang tidak menjalankan syari'at, itu pasti thoghut.
Menyingkirkan mereka wajib dengan kekerasan, bukan dengan kentut.
Maka muncul gerakan jihadis dengan aksi-aksi terorisme yang bikin takut.
Masing-masing salafi itu bisa menganggap sesat salafi yang lainnya.
Apalagi yang di luarnya, maka jangan sedih, jika kau dianggap sesat juga.
Sekarang tentang syi'ah, mereka awalnya terdzalimi di awal Bani Umayyah.
Lalu soal politik ini mereka bawa ke ranah ushul fiqih dan sumber syariah.
Bahwa siapapun yang tidak di pihak Ali saat perang melawan Muawiyah,
maka hadits Nabi yang melalui jalur periwayatannya dianggap tidak sah.
Namun kemudian syi'ah dicampuri aneka bid'ah dan mitos-mitos Persia.
Muncul teori imam maksum hingga Ali itu titisan Allah ke dunia.
Ikhtilaf tanpa dalil ini melahirkan sekte Syiah yang ratusan jumlahnya.
Namun agar sederhana dapat kukelompokkan dalam tiga saja.
Syi'ah pertama itu jelas kekafirannya.
Ada dari mereka yang meyakini Ali itu titisan Allah ke dunia.
Atau bahwa seluruh Sahabat itu telah murtad kecuali beberapa.
Karena itu Qur'an sudah tiada, yang sekarang ini tidak dipercaya,
lalu para Imam mereka menulis syariat baru yang mengada-ada,
seperti fadhilah taqiyyah, mut'ah atau menghapus ibadah Jum'at dan puasa.
Syi'ah kedua itu masih muslim, meski jelas ada sesatnya.
Misalnya mereka menuduh Umar itu biang kerok keterpurukan dunia.
Atau Abu Bakar itu telah berkhianat kepada Rasul dan sahabatnya,
setelah Hadits Ghadir Khum mereka lebih-lebihkan maknanya.
Namun mereka masih memakai Qur'an seperti yang kita baca.
Mereka juga masih sholat, puasa dan berhaji ke lokasi yang sama.
Adapun syi'ah ketiga itu hampir-hampir mirip dengan sunni saja.
Mereka menolak hadits dari beberapa shahabat, namun tidak mencacinya.
Menurutnya, Ali lebih berhak, namun Abu Bakar bukanlah pemerdaya,
Mereka tidak bertaqiyyah, dan mut'ah itu aib meski tidak diharamkannya.
Di antara mereka ada ulama-ulama besar guru Imam Madzhab dunia,
Dari Imam Ja'far, Zaid, hingga AsSyaukani yang kitabnya rujukan kita.
Kemudian tentang orang-orang liberal, mereka ini juga tidak satu rupa.
Kita akan mengenalnya setelah berinteraksi beberapa lama.
Dari mereka memang ada orang-orang sekuler yang muslim orang tuanya.
Tapi ingin agar syari'ah itu dibakar saja, lalu liberalisme penggantinya.
Di antara mereka ada yang memang dibayar oleh tuannya si Mamarika.
Namun ada juga yang memang meyakini jalan yang kini ditempuhnya.
Lalu ada para alumni pesantren yang mungkin amat jumud dulunya,
Yang semula menganggap setiap yang dari Barat itu berbahaya,
termasuk teknologi, nilai dan norma, ataupun tata cara kerja.
Maka Islam liberal seolah-olah mengobati rasa hausnya akan agama
Agama yang bukan sekedar sabar, tawakkal dan doa,
tetapi agama yang membawa modernitas dan mengatur dunia nyata.
Namun di antara mereka ada orang-orang hanif yang mencari asa,
Mereka jenuh dengan deru kehidupan urban yang gersang makna,
Dan pengajian-pengajian liberal ini memberi mereka alternatif loka,
Pengajian yang tidak menggurui, tetapi menantang logika.
Karena itu, jika ada pengajian non liberal yang pakai dalil dan logika,
Mudah untuk mengajak orang-orang hanif ini kembali bersama kita.
Saudaraku, kita memetakan ini bukan untuk mengkotak-kotakkan umat.
Kita memetakan ini hanya agar kita bisa berkomunikasi dengan cermat,
Optimal sumberdaya, hemat waktu, biaya dan juga tempat.
Agar yang kita sampaikan itu tidak cuma akurat sesuai syari'at,
Tetapi juga berkesan, mengena dan bermanfaat,
untuk dunia dan akherat.
Wallahu a'lam bis shawab.
0 Anak kecil itu guru kehidupanku
By admin.rdw on
Ini kisah saya salin dari group sebelah. Nyata atau fiksi, wallahu alam bi sawab. Namun, perlu disimak buat ibadah kita di hari Jum'at penuh barakah ini. "ANAK KECIL ITU GURU KEHIDUPANKU / Antara NENEK CUCU dan IBU"
Tak tahan air mataku menetes ...
Sesudah Jum'atan aku masih duduk di teras masjid di salah satu kompleks sekolah.
Jamaah masjid sudah sepi, masing-masing kembali dengan kesibukannya.
Seorang nenek menawarkan dagangannya, kue tradisional. Satu plastik harganya lima ribu rupiah.
Aku sebetulnya tidak berminat, tetapi karena kasihan aku beli satu plastik.
Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras mesjid tak jauh dariku. Kulihat masih banyak dagangannya.
Tak lama, seorang anak lelaki dari komplek sekolah itu mendatangi si nenek. Aku perkirakan bocah itu baru murid kelas satu atau dua.
Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk. "Berapa harga kuenya Nek ?"
"Satu plastik Lima ribu, nak", jawab si nenek.
Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya dan berkata : "Saya beli 10 plastik, ini uangnya, tapi kuenya buat Nenek aja, kan bisa dijual lagi."
Si nenek jelas sekali terlihat berbinar2 matanya : "Ya Allah terimakasih. Alhamdulillah ya Allah Engkau kabulkan doaku untuk beli obat buat cucu yang lagi sakit." Dan si nenek langsung jalan.
Refleks aku panggil anak lelaki itu.
"Siapa namamu ? Kelas berapa ?"
"Nama saya Radit, kelas 2, Pak", jawabnya sopan.
"Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu ?'"
"Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama Ayah sepuluh ribu sehari. Tapi, saya tidak pernah jajan, karena saya bawa bekal makanan dari rumah."
"Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak hari Senin ?", tanyaku semakin tertarik.
"Betul Pak, jadi setiap Jum'at saya bisa sedekah lima puluh ribu rupiah. Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah Ta'ala berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada seorang ibu yang Allah Ta'ala ampuni dan selamatkan dari api neraka karena anaknya bersedekah sepotong roti, Pak", tutur anak SD itu dengan fasihnya.
Aku pegang bahu anak itu : "Sejak kapan ibumu meninggal, Radit ?"
"Ketika saya masih TK, Pak"
Tak terasa air mataku menetes : "Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit, ini aku ganti uang kamu yang tadi ya...", kataku sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.
Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata : "Terima kasih banyak, Pak... Tapi untuk keperluan Bapak saja, saya masih anak kecil tidak punya tanggungan... Bapak punya keluarga.... Saya pamit balik ke kelas Pak".
Radit menyalami tanganku dan menciumnya.
"Allah Subahana Wa Ta'ala menjagamu, nak ..", jawabku lirih.
Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kue ada di sebuah apotik. Bergegas aku kesana, kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya. Aku bertanya kepada kasir berapa harga obatnya.
Kasir menjawab : "Empat puluh lima ribu rupiah.."
Aku serahkan uang yang ditolak Radit tadi ke kasir : "Ini saya yang bayar... Kembaliannya berikan kepada si nenek ini.."
"Ya Allah.. Pak..."
Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah meninggalkan apotik... Aku bergegas menuju Pandeglang menyusul teman-teman yang sedang keliling dakwah disana.
Dalam hati aku berdoa semoga Allah SWT terima sedekahku dan mengampuni kedua orang tuaku serta putri tercintaku yang sudah mendahuluiku kembali keharibaan Allah Subahana Wa Ta'ala. (kisah ini sedikit diedit beberapa kata / kalimatnya, Jum'at 10 Muharram 1437 H 23 Oktober 2015)
0 Hikmah: kehilangan Sandal
By admin.rdw on
KEHILANGAN SANDAL Oleh Ustadz Yusuf Mansur
Sama. Saya juga sering kehilangan. Kemaren santri tertawa kecil, bersama kawan-kawannya…
“Subhaanallaah… Sendal udah digembok, masih hilang juga…” kata santri tersebut. Sambil nunjukin kuncinya tuh gembok.
Kawan-kawannya ikut tertawa. Saya mendengar dari belakang… Saya berdehem… “Ehhhmmm… Apa hikmahnya…?”
Santri tersebut bilang, “Saya jadi bisa nyebut subhaanallaah. Dengan pas. Ada maknanya. Sebab lagi ilang sendal, he he he”. Saya ikutan tertawa kecil.
“Terus…”.
“Latihan sabar, Ustadz. Susah latihan sabar kalo ga ada kasus…”.
“Betul,” saya bilang.
“Apalagi?”
“Hikmah, Ustadz!”, kata yg satu.
“Apa hikmahnya?”
“Biar kata udah digembok, ilang ya ilang aja. Datang dan ilang, bukan kehendak kita.”
“Good.” “Terus?”
Belajar ikhlas, belajar ridho…”.
Yang lain nimpalin lagi, “Murah ya Stadz, belajar sabar, ridho, ikhlas, hikmah… Biayanya cuma sendal ilang… Sepatu ilang…”
Saya terus mengajak anak-anak menggali apa hikmahnya.
“Ga ada yang hilang kecuali apa yang sudah ditetapkan Allah.”
“Pasti tukerannya ada…” Sambung dari santri yg lain.
Saya tanya yang terakhir: “Tukeran apa?”
“Tukeran dosa!”, berderai tawa.
Ya, murah sekali. Dosa dituker sama ilangnya sendal.
“Apa lagi…” Saya masih bertanya, sebab terasa masih ada belum disebut.
“Belajar syukur, Ustadz…”
Nah… Betul… Apa itu syukurnya…?
Yang hilang, baru sendal… Belom panca indera kita. Belom iman kita. Belom akhlak kita..”.
Subhaanallaah santri-santriku…
“Terus…?” Tanya saya lagi.
“Doa Ustadz… Saat hilang, kita jangan ngadu sama manusia. Hanya nambah kesel aja. Sebab yang kita adukan itu, pasti akan bilang, saya juga ilang. Udah dipisahin kanan kiri, ilang juga… Lalu bertambah-tambahlah dosa kita semua. Sebab kayak ga ridho sama ilangnya sendal…”.
Saya terkesiap.
Koq jawabannya kayak saya semua. Asli. Saya terharu. Diem-diem saya nyiapin sesuatu…
“Silahkan berdoa sekarang…”.
Lalu saya mendengar santri tersebut berdoa, diaminkan oleh kawan-kawannya yg lain, “Ya Allah, gantilah sendal yang ilang, dengan yang lain: ampunan, rahmat dan sendal yang baru..”
Saya mengaminkan… Setelah ananda santri mengusap wajahnya, tanda selesai berdoa…
“Ok, Allah langsung kabulkan. Selain semua pelajaran dan hikmah, berikut ini sendal ayah. Buat kamu…”.
Santri tersebut tersenyum lebar.
Ga percaya. Sendal Yusuf Mansur yang dicopot dan diberikan kepadanya. Dan Yusuf Mansur nyeker. Sebab lepas sandal. Santri itu bahagia. Saya lebih bahagia lagi. Apalah yang kita punya? Dan apa pula yang bisa kita awasi.
Sama-sama kita belajar
Kalo belom digembok, wajar ilang. Ini udah digembok, he he. Lah ilang sama gembok-gemboknya, he he. Seketat apapun, Allah punya kuasa mengambil. Dia gerakkan siapa yang Dia kehendaki untuk mengambilnya. Dan Dia gerakkan pula sekelilingnya untuk tidak melihat siapa yang mengambilnya. Makin dalam rasa hilang itu, makin hebat pelajaran sabar, ridho, ilkhlas, syukur, yg bisa diperolehnya. Makin berat, berat pula semua timbangan kebaikannya. Dan makin hebat pula pergantiannya.
Pak Sugih, yang melihat sendal saya dicopot, dan diberikan ke santri, lalu melepas sendalnya.
“Ustadz, pakai punya saya…”.
Alhamdulillah, belakangan saya tau sendal Pak Sugih, kepala cabang sebuah bank swasta di Kwitang, 1jt-an. Sedang sendal saya, 175 rb, he he… Subhaanallaah.
Malamnya, santri itu membungkus plastik sendal yg saya beri.
“Ustadz, ini saya kembalikan. Saya ga berani makenya.” Saya usap santri tersebut kepalanya, saya senyum kepada dia,
“Sungguh, yang ayah dapat, jauh lebih besar dari apa yang ayah kasihkan ke kamu…”.
Saya berbisik kepada Allah saat itu, ajarkan kami ya Allah, dengan apa saja kejadian di sekitar kami dan yang menimpa kami.
Semoga Bermanpaat..
0 Ya Allah, Hujankan Bumi Kami
By admin.rdw on
YA ALLAH..
kami mohon Engkau turunkan hujanMu..Amin YRA.
====
Al-'A`rāf:57
- Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
=
Sukseskan GSM
Gerakan Salat_Subuh di_Masjid
0 Doa untuk sodara kami
By admin.rdw on
JUMAT, 9/10/15
Doa kami di sore Jumat ini:
Ya Allah ...
Jika hari ini ada diantara kami ...
Yang sedang sakit ...
Mohon angkatlah penyakitnya ya Allah ...
Berikanlah kesembuhan untuknya ...
Karena hanya Engkau lah yang Maha Menyembuhkan ..
Ya Allah ...
Jika hari ini ada diantara kami ...
Yang kesulitan rizki
Mohon mudahkanlah dan bukalah jalan rizki nya ya Allah ...
Karena hanya Engkau Sang Maha Pemberi Rezeki ...
Ya Allah ...
Jika hari ini ada diantara kami
Yang hatinya sedang susah dan bersedih, menerima dan menghadapi ujian-Mu ...
Mohon Kuatkanlah ia tuk bisa bertahan dan bersabar ...
Dan hiburlah ia dengan penuh karunia-Mu ...
Karena janji-Mu yang tak pernah Kau ingkari ...
Setelah kesusahan ada kemudahan ...
Ya Allah ...
Jika hari ini ada diantara kami
yang sedang ada benih-benih sakit hati di hatinya ...
Sombong, iri hati, dengki dan dusta ...
Mohon bersihkan dan sucikanlah ya Allah ...
Ya Allah ...
Mohon ampunilah segala dosa dan khilaf kami ...
Pun jika sampai hari ini ada diantara kami, yg merasa tersakiti dan terdzolimi karena kesalahan kami yang disengaja atau pun yang tidak disengaja ...
Bukakanlah pintu hatinya ...
Agar bisa memaafkan kami ...
Aamiin Allahumma Aamiin ...
0 QS Ar Rahman 19-21, Terbukti !"!
By admin.rdw on Jumat, 23 Oktober 2015
Just share,
Alhamdulillah setelah sekian lama menunggu video yg bagus tentang masalah dua lautan yg tak pernah menyatu akhirnya saya mendapatkan kiriman video yg bagus tentang kebenaran firman Allah Swt dlm surat Ar-Rahman ayat 19, 20, dan 21...
▶Video ini membuktikan kebenaran Surat Ar-Rahman ayat 19-21 yg berbunyi:
“Dia membiarkan dua laut mengalir yg (kemudian) keduanya bertemu. Di antara keduanya ada batas yg tdk dilampaui oleh masing-masing.
Maka nikmat Tuhanmu yg manakah yg kamu dustakan?" dan
Q.S. Al-Furqan: 53 yg berbunyi: "Dan Dialah yg membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yg ini tawar lagi segar dan yg lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yg tidak tembus."
Inilah video tersebut, yg memperlihatkan aliran dua lautan yg tdk pernah bercampur, seolah-olah ada sekat atau dinding yg memisahkannya.
Masya Allah, Maha Besar Allah Yang Maha Agung. Ternyata air laut yg tdk bercampur itu benar-benar ada. Dua lautan yg tdk bercampur itu terletak di Selat Gibraltar, selat yg memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negara Moroko dan Spanyol.
Semoga bermanfaat untuk bahan tadabbur Qur'an.
0 Puasa Assyura & Muharrom
By admin.rdw on
Puasa 'Asyura dan Bulan Muharram
Sejarah ‘Asyura
Dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘Anhuma telah berkata: “Setelah Nabi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura, beliau bekata: “apakah ini?”, mereka menjawab: “Ini adalah hari yang baik dimana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh-musuhnya hingga Musa berpuasa pada hari itu”, selanjut-nya beliau berkata: “Saya lebih berhak atas Musa dari kalian”, maka beliau berpuasa dan memerin-tahkan shahabatnya untuk berpuasa pada hari itu (HR. Bukhari).
Keutamaan Puasa ‘Asyura
Dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘Anhuma telah berkata:
“Saya tidak melihat Nabi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memperhatikan satu hari untuk berpuasa yang beliau utamakan dari selainnya, kecuali pada hari ini yakni hari ‘Asyura dan bulan ini yakni bulan Ramadhan” (HR. Bukhari).
Rasulullah bersabda: "Puasa ‘Asyura aku memohon kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu. (HR.Muslim: 1162)
Hal ini sangat jelas merupakan keutama-an Allah bagi kita yang menghapus dosa setahun hanya dengan berpuasa sehari saja, sesungguhnya Allahlah Pemilik keutamaan yang agung.
Apakah Hari ‘Asyura Itu?
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwasanya ia telah berkata: “Rasulullah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan berpuasa pada hari ‘Asyura, yaitu hari kesepuluh (dari bulan Muharram)”.(HR. Tirmidzi).
Disunnahkan Berpuasa Tasu’a Sebelum ‘Asyura
Dari Abdullah bin Abbas Radiyallahu ‘Anhuma telah berkata: “Ketika Rasulullah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa, mereka berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnya ‘Asyura adalah hari yang diagung-kan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, maka Rasulullah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Pada tahun mendatang Insya Allah kita juga akan berpuasa pada hari kesembilan” dia (Ibnu Abbas) berkata: “akan tetapi beliau Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah wafat sebelum tahun depan” (HR. Muslim).
Imam Syafi’i, Ahmad, Ishak dan lainnya berkata : Disunnahkannya berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh, karena Nabi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat berpuasa pada hari kesembilan.
Maka dari itu puasa ‘Asyura bertingkat-tingkat : (pertama): hanya berpuasa pada hari kesepuluhnya saja, (kedua): berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh dan (ketiga) dengan memperbanyak puasa pada bulan tersebut.
Hikmah Disunnahkannya Puasa Tasu’a
Imam Nawawi Rahimahullah berkata: “Sebagi-an ‘ulama dari shahabat kami dan lainnya menyebutkan beberapa pendapat tentang hikmah disunnahkannya puasa Tasu’a, dian-taranya adalah Untuk menyelisihi Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh”.
Dosa Apakah Yang Dihapus Pada Puasa ‘Asyura
Imam Nawawi Rahimahullah berkata: “Yang dihapus adalah semua dosa kecil dan tidak termasuk dosa besar”, (Lihat Al Majmu’ Syarhul Muhadzdzab juz 6 tentang puasa hari Arafah).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata: “Bersuci, sholat, puasa Ramadhan, puasa hari Arafah dan ‘Asyura hanya dapat menghapus dosa-dosa kecil” (Lihat Al Fatawa Al Kubra juz 5).
⏰ Kapan Puasa Tasu’ah dan ‘Asyura?
Pada tahun ini insya Allah Puasa Tasu’ah pada hari Kamis, 22 Oktober 2015 (09 Muharram 1437 H) dan Puasa ‘Asyuro pada hari Jum’at 23 Oktober 2015 ( 10 Muharram 1437 H).
---------------------------------
"Indahnya Berbagi" bersama Sedekah Lazis Wahdah
Sedekah Anda untuk Dakwah-Tahfizh-Yatim-Dhuafa
Jl. Antang Raya Makassar
0411496497/085315900900
Info Kegiatan & Program LAZIS Wahdah kunjungi
www.laziswahdah.com
FB : Lazis Wahdah
instagram.com/laziswahdah/
✉ Silahkan disebar agar jadi ilmu bagi orang lain
0 Jalin Ukhuwah Atas Ridho Allah
By admin.rdw on
ALLAH mempertemukan kita untuk satu alasan.
Entah untuk memberi atau menerima.
Entah untuk belajar atau mengajarkan.
Entah untuk bercerita atau mendengarkan.
Entah untuk sesaat atau selamanya.
Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya.
Semua tidak ada yang sia-sia, karena Allah yang mempertemukan kita.
Hidup kita saling mengisi dan bersinggungan.
Bisa jadi kehadiran kita merupakan jawaban atas do'a-do'a sahabat kita, sebagaimana mereka pun adalah jawaban atas do'a-do'a kita.
Jika sudah menjadi takdir Allah, meski dengan jarak beribu-ribu kilometer, kita tetap akan dipertemukan dalam satu ikatan bernama saya"Ukhuwah".
Disini, selalu membuatku ingin tetap tinggal, di dalam hati dan do'a-do'a sahabat. Sampai detik ini kita hebat. Detik berikutnya semoga makin hebat. Aamiin YRA.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda:
"Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang yang bukan nabi, dan bukan pula syuhada. Tetapi para nabi dan syuhada cemburu pada mereka di hari kiamat nanti, disebabkan kedudukan yang diberikan Allah kepada mereka."
"Ya Rasulullah, beritahukanlah kepada kami, siapa mereka?" ujar sahabat, "Agar kami bisa turut mencintai mereka."
Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab:
“Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah tanpa ada hubungan keluarga dan nasab di antara mereka. Demi Allah, wajah-wajah mereka pada hari itu bersinar bagaikan cahaya di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Mereka tidak takut di saat manusia takut, dan mereka tidak sedih di saat manusia sedih.”
(HR. Abu Dawud)
Dalam Hadits lain disebutkan:
"Di sekitar Arsy Allah ada menara-menara dari cahaya, di dalamnya terdapat orang-orang yang pakaiannya dari cahaya, wajah-wajah mereka bercahaya, mereka bukan nabi ataupun syuhada.
Ketika ditanya para sahabat:
“Siapakah mereka itu ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab:
“Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling berkunjung karena Allah.”
(HR. Tirmidzi)
Semoga ukhuwah kita yang terjalin dilandasi oleh rasa kasih sayang dan saling mencintai karena Allah.
Dan menyemangati kita untuk ketemuan nanti.
Aamiin yra..!
0 Menyesal Jelang Mati
By admin.rdw on
Dowiiiiiii tapi suiipp
Inspirasi di malam Jum'at
KISAH SAHABAT SYA'BAN RA:
MENYESAL SAAT SAKARATUL MAUT
Bismillah..
Alkisah seorang sahabat bernama Sya’ban RA.
Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan sahabat – sahabat yang lain.
Ada suatu kebiasaan unik dari beliau yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah dimulai dia selalu beritikaf di pojok depan masjid.
Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah senderan atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.
Kebiasaan ini sudah dipahami oleh sahabat bahkan oleh RasululLah Shallallahu `alaihi Wa Sallam, bahwa Sya’ban RA selalu berada di posisi tersebut termasuk saat sholat berjamaah.
Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai RasululLah Shallallahu `alaihi Wa Sallam mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di posisinya seperti biasa.
Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam pun bertanya kepada jemaah yang hadir apakah ada yang melihat Sya’ban RA.
Namun tak seorangpun jemaah yang melihat Sya’ban RA.
Sholat subuhpun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yang ditunggu belum juga datang.
Khawatir sholat subuh kesiangan, Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Selesai sholat subuh, Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya apa ada yang mengetahui kabar dari Sya’ban RA.
Namun tak ada seorangpun yang menjawab .
Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya lagi apa ada yang mengetahui di mana rumah Sya’ban RA.
Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA.
RasululLah Shallallahu `alaihi Wa Sallam yang khawatir terjadi sesuatu dengan Sya’ban RA meminta diantarkan ke rumah Sya’ban RA.
Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam dan rombongan sebelum sampai ke rumah yang dimaksud.
Rombongan Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha
( kira-kira 3 jam perjalanan).
Sampai di depan rumah tersebut beliau Shallallahu `alaihi Wa Sallam mengucapkan salam.
Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tersebut. “
Benarkah ini rumah Sya’ban RA?” Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya.
“Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tersebut. “
Bolehkah kami menemui Sya’ban RA, yang tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?” .
Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA menjawab:
“ Beliau telah meninggal tadi pagi”
InnaliLahi wainna ilaihirojiun…SubhanalLah ,
satu – satunya penyebab dia tidak solat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya….
Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam
“ Ya Rasul ada sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua,
yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dengan masing – masing teriakan disertai satu kalimat.
Kami semua tidak paham apa maksudnya”.
“Apa saja kalimat yang diucapkannya?” tanya Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam .
Di masing – masing teriakannya dia berucapkalimat
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru……. “
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam pun melantukan ayat yang terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 yang artinya:
“ Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam “
Saat Sya’ban RA dalam keadaan sakratul maut…
perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala .
Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala .
Apa yang dilihat oleh Sya’ban RA ( dan orang yang sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yang lain.
Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban RA melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke Masjid untuk sholat berjamaah lima waktu.
Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yang dekat. Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari langkah – langkah nya ke Masjid.
Dia melihat seperti apa bentuk sorga ganjarannya.
Saat melihat itu dia berucap:
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban RA,
mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yang didapatkan lebih banyak dan sorga yang didapatkan lebih indah.
Dalam penggalan berikutnya Sya’ban RA melihat saai ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin.
Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dinginyang menusuk tulang.
Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju.
Sya’ban RA sengaja memakai pakaian yang bagus (baru) di dalam dan yang jelek (butut) di luar.
Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yang kena hanyalah baju yang luar, sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan solat dengan baju yang lebih bagus.
Dalam perjalanan ke tengah masjid dia menemukan seseorang yang terbaring kedinginan dalam kondisi yang mengenaskan.
Sya’ban RA pun iba , lalu segera membuka baju yang paling luar dan dipakaikan kepada orang tersebut dan memapahnya untuk bersama – sama ke masjid melakukan sholat berjamaah.
Orang itupun terselamatkan dari mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah.
Sya’ban RA pun kemudian melihat indahnya sorga yang sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tersebut.
Kemudian dia berteriak lagi :
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru……. “
Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban RA.
Jika dengan baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yang begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yang lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yang baru.
Berikutnya Sya’ban RA melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dengan roti yang dimakan dengan cara mencelupkan dulu ke segelas susu. Bagi yang pernah ke tanah suci sudah tentu mengetahui sebesar apa ukuran roti arab (sekitar 3 kali ukuran rata-rata roti Indonesia)
Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yang meminta diberikan sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan.
Melihat hal tersebut , Sya’ban RA merasa iba .
Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar,
demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua.
Kemudian mereka makan bersama – sama roti itu yang sebelumnya dicelupkan susu , dengan porsi yang sama…
Allah Subhanahu wa Ta'ala kemudian memperlihatkan ….
ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dengan sorga yang indah.
Demi melihat itu diapun berteriak lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Sya’ban RA kembali menyesal .
Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat sorga yang lebih indah
Masyaallah,
Sya’ban bukan menyesali perbuatannya,
tapi menyesali mengapa tidak optimal.
Sesungguhnya semua kita nanti pada saat sakratul maut akan menyesal tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yang meminta untuk ditunda matinya karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas …konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia.
Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah.
Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat diakhirkan
Sering sekali kita mendengar ungkapan – ungkapan berikut :
“ Sholat Isya berjamaah pahalanya sama dengan sholat separuh malam”
“ Sholat Subuh berjamaah pahalanya sama dengan sholat sepanjang malam”
“ Dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari pada dunia dan isinya”
Namun lihatlah Masjid tetap saja lengang dan terasa longgar.
Seolah kita tidak percaya kepada janji Allah Subhanahu wa Ta'ala .
Mengapa demikian?
Karena apa yang dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta'ala itu tidak terlihat oleh mata kita pada situasi normal.
Mata kita tertutupi oleh suatu hijab.
Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan bahwa janji Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak pernah meleset.
Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membuka hijab itu pada saatnya.
Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan….
Sya’ban RA telah menginspirasi kita bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah Subhanahu wa Ta'ala tersebut.
Namu n ternyata dia tetap menyesal sebagaimana halnya kitapun juga akan menyesal.
Namun penyesalannya bukanlah sia – sia.
Penyesalannya karena tidak melakukan kebaikan dengan optimal…..
Mudah-mudahan kisah singkat ini bermanfaat bagi kita semua dalam mengarungi sisa waktu yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada kita.
Dan mari kita berdo’a semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi kita kekuatan untuk melakukan sebaik, bahkan lebih baik dari pada apa yang dilakukan oleh Sya’ban RA…
Aamiin
0 Back to Masjid, Back to Tauhid
By admin.rdw on Senin, 19 Oktober 2015
#maaf tdk disiplin nulis posting.
bila ada jamaah yang ingin mengisi artikel silakan hub kami. mksh